Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara. Namun, kini keberadaannya mulai terancam atau bahkan dijajah oleh bahasa asing, terutama bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya. Bahasa Indonesia kini mulai redup di negeri sendiri, kalah bersaing dengan bahasa asing.
Kenapa bisa dikatakan demikian? Hal tersebut bisa kita lihat di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Banyak papan reklame, poster, selebaran dan lain sebagainya yang mencampurkan bahasa Indonesia dengan istilah-istilah dalam bahasa Inggris untuk memperkenalkan produknya atau mengumumkan informasi kepada masyarakat yang mungkin istilah-istilah tersebut sebenarnya terdapat padanannya dalam bahasa Indonesia.
Di dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia kalah bersaing dengan bahasa asing lain seperti bahasa Inggris, Jepang, Mandarin dan sebagainya. Banyak sekolah-sekolah, baik negeri maupun swasta yang menerapkan bahasa asing tersebut dalam kegiatan belajar mengajarnya. Seperti dilaksanakannya “English Day”, “Mandarin Day” dan sebagainya, yang ironisnya bahasa yang biasa digunakan sehari-hari yaitu bahasa Indonesia justru tidak diadakan hari berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Walaupun kegiatan tersebut baik diselenggarakan agar para siswa dan siswi dapat menguasai dengan baik dan lancar dalam menggunakan bahasa asing, namun di sisi lain justru melupakan penggunaan bahasa ibu mereka yaitu berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penggunaan istilah-istilah dalam bahasa Indonesia saat ini pun di berbagai acara sudah mulai dikesampingkan. Banyak seminar-seminar yang digelar mengenai Indonesia memiliki tajuk seminar dalam bahasa Inggris. Padahal pembicaranya adalah orang Indonesia, pesertanya pun juga orang Indonesia dan berkomunikasinya pun juga dengan bahasa Indonesia.
Dalam dunia kerja pun, bahasa Inggris pun lebih diutamakan dibanding dengan bahasa Indonesia. Padahal sebenarnya dalam prakteknya, para pekerja tersebut lebih banyak bersosialisasi dan melakukan pekerjaannya dengan sesama orang Indonesia.
Demikian pula di dalam dunia teknologi informasi. Di Indonesia, sebagian besar perangkat lunak komputer masih berbahasa Inggris. Padahal sebenarnya terdapat beberapa perangkat lunak yang sudah menerapkan bahasa Indonesia dalam produk mereka. Sebagai contoh, Microsoft telah mengeluarkan Windows XP berbahasa Indonesia dan versi-versi selanjutnya setelahnya walaupun hanya sebatas dalam tampilan antar mukanya saja atau sistem operasi lainnya yang juga berbahasa Indonesia seperti BlankOn, IGOS, Trustix Merdeka dan lain sebagainya. Namun sepertinya masyarakat kita justru masih enggan untuk menggunakannya dan lebih senang menggunakan perangkat lunak yang berbahasa Inggris. Padahal, banyak yang berpendapat apabila perangkat lunak dibuat berbahasa Indonesia akan memajukan teknologi informasi di Indonesia.
Di sisi lain, saat ini sedang digalakkan penggunaan istilah dunia komputer dan internet dalam bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan agar dapat menolong masyarakat yang belum mampu menguasai bahasa Inggris agar mampu memahaminya dan juga untuk memperkaya dan memperlengkap istilah dan perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia. Seperti misalnya istilah mouse yang diartikan menjadi tetikus, e-mail diartikan sebagai pos-el, online diartikan sebagai daring (dalam jaringan), offline diartikan sebagai luring (luar jaringan), download diartikan sebagai unduh, upload diartikan sebagai unggah, homepage diartikan sebagai laman dan lain sebagainya. Namun sekali lagi, penggunaannya masih kurang begitu diminati oleh masyarakat yang lebih menyenangi istilah-istilah tersebut dalam bahasa Inggris.
Apa yang salah dengan bahasa Indonesia? Kenapa dengan bahasa Indonesia?
Jawaban tersebut sebenarnya dapat kita lihat dalam diri kita. Kita sebagai orang Indonesia lebih senang menggunakan istilah-istilah dalam bahasa asing terutama bahasa inggris dibanding dengan bahasa Indonesia agar dapat meningkatkan status sosial agar di pandang sebagi orang yang berpendidikan tinggi, berpengetahuan luas dan mengangkat citra diri orang tersebut agar lebih terlihat modern. Selain itu, kesetiaan orang Indonesia dalam menggunakan kata-kata Indonesia patut dipertanyakan. Hal ini terlihat dari kesukaan orang Indonesia menggunakan istilah-istilah bahasa asing, terutama bahasa Inggris dibandingkan dengan istilah-istilah dalam bahasa Indonesia.
Sekarang ini banyak negara lain yang mempelajari bahasa Indonesia sebagai bahasa asing pada sektor pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi, seperti di Malaysia, Singapura, Australia dan negara lainnya. Hal tersebut menandakan bahwa bahasa Indonesia sudah semakin diminati oleh masyarakat dunia. Seharusnya kita bangga sebagai bangsa Indonesia yang memiliki bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kita seharusnya malu dan lebih menghargai bahasa sendiri.
Jadi, marilah kita selalu berbahasa Indonesia, dimulai dari yang paling sederhana dengan selalu menggunakan istilah dalam bahasa Indonesia, dan ingat, jangan selalu menggunakan istilah-istilah dalam bahasa asing dan mencampurkannya dengan bahasa Indonesia yang sesungguhnya terdapat padanan katanya dalam bahasa Indonesia.
Mari kita selamatkan bahasa Indonesia dan selalu bangga dalam berbahasa Indonesia.
Baca Selengkapnya..